Suatu hari seorang pencuri masuk ke rumah Malik bin Dinar. Ia mencari-cari barang berharga namun tidak didapatkannya. Di tengah pencariannya, Malik bin Dinar datang tanpa takut dan malah berkata,
"Kamu tidak punya perhiasan dunia sampai-sampai kamu harus mencuri. Apakah kamu juga tidak ingin perhiasan akhirat ?"
"Tentu aku mau" jawab pencuri.
Maka sepanjang malam itu, Malik bin Dinar menasehati pencuri dari hati ke hati. Ketika subuh berkumandang, mereka berdua menuju masjid untuk menunaikan shalat.
Orang-orang dibuat heran sekaligus takjub dengan perbuatan Malik bin Dinar yang berjalan bersama pencuri (karena pencuri itu memang terkenal di kota sehingga orang-orang mengetahuinya), kemudian Malik menjawab mereka,
"Dia datang untuk mencuri, maka aku mencuri hatinya."
Sumber : Kitab Siyaar A'laam An Nubalaa'
Terjemah : instagram.com/gen.saladin